Pesawat-pesawat Pembom strategis Rusia akan melakukan serangkaian latihan terbang jarak jauh termasuk pengisian bahan bakar di udara.Latihan tersebut berlangsung mulai 18 September hingga 21 September, kata jurubicara Angkatan Udara Rusia, Senin."Pada latihan tersebut, pesawat pembom strategis Rusia yaitu Tu-160, Tu-95 dan Tu-22M3 serta tanker udara Il-78 akan melakukan penerbangan jarak jauh siang-malam dengan pengisian bahan bakar di udara," kata Kolonel Alexander Drobyshevsky kepada Ria Novosti.Komandan penerbangan strategis AU Rusia, Mayjen Pavel Androsov, akan mengawasi latihan tersebut.Pada pertengahan Agustus, Moskow mengumumkan bahwa mereka kembali mengaktifkan penerbangan rutin pesawat-pesawat pembom strategis yang akan dilanjutkan secara permanen. Wilayah patroli pesawat itu antara lain kawasan pelayaran komersil dan kawasan produksi ekonomi.Menurut berbagai sumber, AU Rusia saat ini mengoperasikan 141 pesawat pembom Tu-22M3, 40 pesawat Tu-95MS, dan 14 pesawat Tu-160.
Pesawat pemboman siluman B-2A Spirit terbang dari Montana ke Yugoslavia selama 30 jam. Pesawat pembom B-2A Spirit disebut pembom jarak jauh atau pembom strategis karena dapat menyerang sasaran di berbagai tempat di dunia langsung dari pangkalannya di Amerika Serikat.
Tanpa menambah bahan bakar, pesawat ini dapat terbang sejauh 9,600 kilometer, dengan kecepatan 764 kilometer per jam pada ketinggian 50 ribu kaki atau sekitar 15 kilometer. Jadi kalau majalah Angkasa itu mengatakan pesawat terbang terus-menerus selama 30 jam dari Montana ke Yugoslavia berarti ia menambah bahan bakar di udara. Sebuah pesawat tangki, biasanya KC-135, menyongsong dan mendekati pesawat itu di udara, mengambil posisi di depan atas pesawat pembom itu, menyamakan kecepatan, lalu mengulurkan semacam slang ke lobang di puncak kepala pesawat pembom itu, dan dari sanalah bahan bakar di-alirkan.
Pembom B-2A memiliki spesifikasi panjang 21 meter, tinggi 5,1 meter dan rentang sayap 52 meter. Ia memiliki 4 mesin F-118 GE-100 dan dapat membawa senjata nuklir dan senjata konvensional. Awaknya dua orang, seorang pilot dan seorang komandan misi serangan.
Kelebihan pembom B-2A Spirit adalah kemampuannya untuk bersembunyi dari radar lawan. Bentuknya seperti kelelawar dengan menghindari sudut lancip, dan dibangun dari bahan komposit dan lapisan cat yang masih dirahasiakan. Pipa gas buangnya juga ditempatkan di atas belakang sayap untuk mengurangi sinar infra-merah yang bisa dilacak dari bawah.
Kemampuan menghilang dari radar ini disebut kemampuan siluman atau stealth, karena itu pesawat pembom ini seperti halnya pesawat tempur F-117 dapat digunakan untuk menghancurkan sarang-sarang rudal pemungkas pesawat.
Mengenai pesawat pembom jarak jauh yang lain, ada dua jenis lagi pesawat pembom jarak jauh yang dimiliki Amerika. Ada, B-1B Lancer pembom supersonik yang dapat terbang 1,300 kilometer per-jam dengan jarak jangkau 12 ribu kilometer. Awaknya empat orang. Dan jenis yang sudah dipakai sejak zaman Perang Vietnam: B-52H yang memiliki awak 5 orang.
Russia memiliki pembom jet Tupolev TU-16 yang dapat terbang 7,200 km dengan kecepatan 1,050 kilometer per-jam dan awak enam orang. Ini jenis pembom yang sudah dipakai selama 40 tahun. Di masa Presiden Sukarno dulu, Indonesia membeli belasan pesawat pembom TU-16 dari Uni Soviet.
Kemudian jenis yang lebih baru dan canggih, TU-160 yang dapat terbang 2,230 km per-jam sejauh 14,600 kilometer. TU-160 adalah pesawat pembom terbesar di dunia dengan awak empat orang. Kemudian ada lagi pembom TU-22M yang memiliki kecepatan 2,000 km per jam, tetapi jarak jangkaunya hanya lima ribu kilometer.
Friday, April 4, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment