Tuesday, April 8, 2008
Rusia Lanjutkan Penjualan Sukhoi ke Indonesia
Pemerintah Rusia tetap melanjutkan perjanjian kerjasama bidang militer dengan Indonesia melalui nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua negara, terutama rencana Indonesia untuk membeli enam unit pesawat tempur jenis Sukhoi melalui kredit ekspor pemerintah Rusia. ''Kredit negara tetap dilaksanakan seperti sebelumnya. Akhir bulan ini, sejumlah delegasi Rusia akan ke Jakarta untuk membahas kontrak tentang pembelian sejumlah alusista Rusia,'' kata Alexander A. Ivanov Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia kepada wartawan usai bertemu Menhan Juwono Sudarsono di Dephan, Jakarta, Rabu (19/3). Ivanov mengakui bila dikatakan kelanjutan kerjasama kedua negara tentang pembelian alutsista dari Rusia melalui fasilitas kredit ekspor mengalami keterlambatan hal ini disebabkan masalah interen yang dihadapi pemerintah Rusia. Namun demikian pihaknya tidak akan mengubah perjanjian yang telah ditandatangani dan disepakati oleh kedua Kepala Negara tersebut. ''Kita harus mengerti itu suatu proses karena berkaitan dengan berbagai macam aspek dari segi teknis peralatan tertentu.'' kata Ivanov Ivanov menambahkan sikap dan kebijakan pemerintah Rusia terhadap Indonesia akan terus sama, sebab hingga saat ini Rusia memandang Indonesia sebagai mitra dekat Dia menjelaskan state kredit yang diberikan nanti, tidak perlu dilakukan pertemuan kembali antar Kepala Negara tapi cukup dengan perwakilan –perwakilan pejabat yang terkait saja yang paham secara teknis. Sebab secara teknis peralatan dan perlengkapan yang didatangkan dari Rusia adalah teknologi tercanggih sehingga harus dibahas secara detail. ''Misalnya pilot Indonesia belajar untuk naik MI-17 dan bagaimana perawatan pesawat terbang itu,'' kata Ivanov. Sebelumnya Departemen Pertahanan (Dephan) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Rusia terkait rencana pembelian enam unit pesawat tempur jenis Sukhoi senilai US$355 juta. Sementara Rusia sepakat akan memberi kredit ekspor kepada Indonesia untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan nilai total kredit ekspor yang sudah disetujui, yaitu US$1 milliar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment