Thursday, April 3, 2008

Rusia Uji Bom Vakum Terkuat di Dunia

MOSKWA - Rusia telah berhasil menguji coba bom vakum paling kuat di dunia. Bom itu menghasilkan gelombang kejut yang kekuatannya setara dengan bom nuklir. Militer Rusia menyebut bom itu ''bapak segala bom'' (father of all bombs).
Bom itu menambah deretan persenjataan baru Rusia untuk mendukung langkah-langkah kebijakan luar negerinya. Presiden Vladimir Putin sedang gigih membangkitkan kembali peran Rusia di kancah internasional.
''Hasil uji coba senjata baru itu menunjukkan, kekuatan dan efisiensinya tidak kalah dengan senjata nuklir,'' kata Deputi Kepala Staf Angkatan Darat Alexander Rukshin kepada televisi ORT First Channel. ''Bom itu sedang beraksi. Senjata itu tidak ada tandingannya di dunia dan sukses dalam uji coba di lokasi militer kami,'' tambahnya. Televisi menayangkan pesawat bomber Tupolev Tu-160 sedang menjatuhkan bom di atas lahan uji coba. Sesaat kemudian, terdengar suara ledakan dahsyat.
Dalam tayangan itu, terlihat gedung-gedung bertingkat di sekitar lokasi runtuh dan rata dengan tanah. ''Tanah di lokasi yang terkena bom menjadi seperti permukaan bulan,'' demikian laporan televisi milik pemerintah Rusia itu.
Kementerian Pertahanan menegaskan, penemuan senjata baru itu tidak bertentangan dengan traktat internasional tunggal. ''Rusia tidak bermaksud memprovokasi perlombaan senjata baru,'' kata dia.
Bom vakum terdiri atas dua bagian utama. Bagian pertama untuk menghasilkan ledakan kecil yang melontarkan bahan peledak utama. Setelah terlontar, peledak gas cair itu otomatis meledak.
Setara 44 Ton TNT
Ledakan itu menghasilkan gelombang tekanan udara dengan radius jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dari bahan peledak konvensional. Ledakan itu juga menghisap udara sehingga menimbulkan kondisi hampa udara dan dampak ledakan makin destruktif.
''Gelombang ultrasonik dan temperatur tinggi akibat ledakan bom itulah yang menimbulkan kerusakan hebat,'' kata dia. ''Semua makhluk hidup akan terempas hancur.''
Rukshin mengatakan, ''Namun, saya ingin menegaskan bahwa bom itu tidak meracuni lingkungan, berbeda dengan dampak bom nuklir.''
Pesawat bomber supersonik Tu-160 yang menjatuhkan bom itu dijuluki NATO dengan nama ''Blackjack''. Pesawat itu adalah pesawat berbobot terberat. Putin memerintahkan pesawat Blackjack dan Tu-05 ''Beruang'' berpatroli di seluruh dunia.
Menurut laporan itu, bom vakum itu jauh lebih kuat daripada bom sejenis produksi Amerika Serikat, yakni bom Massive Ordnance Air Blast (MOAB). MOAB dijuluki ''ibu segala bom'' (mother of all bombs). ''Karena itulah, militer Rusia menyebut bom vakum itu Bapak Segala Bom,'' kata Rukshin.
Menurut militer Rusia, bom itu empat kali lebih kuat daripada bom MOAB. Daya ledaknya setara 44 ton TNT. Lonjakan temperatur di pusat ledakan juga dua kali lebih tinggi.
Pada 1999, para jenderal Rusia pernah mengancam akan menggunakan bom vakum untuk menumpas gerilyawan Chechnya dari persembunyian di gunung-gunung melalui operasi antiteroris.
Lembaga Human Rights Watch ketika itu kemudian minta Putin untuk tidak menggunakan bom tersebut. Sampai kini pun, belum jelas apakah bom vakum itu pernah digunakan selama Perang Chechen

No comments: